Waktu browsing-browsing tentang martabak manis, baru menyadari ternyata ada 2 versi martabak manis. Dengan santan dan tanpa santan. Setelah mencoba versi tanpa santan ini, kesimpulannya, saya memilih martabak manis tanpa santan. Selain mengurangi lemak dari santan, bahan bakunya relatif selalu tersedia di dapur pemalas. Biasanya santan dibeli kalau memang ada perlunya, sedangkan tepung, gula dan telur selalu ada dirumah. Untuk baking powder dan yeastnya tentu saja masih ada banyak sejak bikin donat waktu itu. Sedangkan bikarbonasnya pernah beli waktu mau bereksperimen bersih-bersih menggunakan bikarbonas :).
Resepnya dimodifikasi dari blog mbak Dewi Anwar, seperti biasa, ukurannya menggunakan gelas ukur dan diaduk tanpa mikser (walaupun petunjuk aslinya bilang pake mikser). Oh ya, ukuran ini untuk 1 loyang saja, karena saya tidak masak banyak-banyak, ga baik untuk berat badan kalau bikin banyak-banyak hehhe.
Aduh maaf, jadi melantur, ini resepnya:
Bahan1 :
- Tepung 3/4 cup
- Gula 1 sdm munjung
- Baking powder 1/8 sdt
- Garam secukupnya
- Air 3/4 cup
- Yeast 1 sdt
Bahan 2:
- Telur 1 butir
- Bikarbonas 1/8 sdt
- Gula 1 sdm
Oke, cara membuatnya silakan liat gambar 🙂
Sekedar catatan, pada saat mencampur bahan 1, yeast dimasukkan belakangan, demikian juga dengan bikarbonas.
Oh ya, sebagai orang yang ga biasa masak kue, saya sempat bingung apa bedanya baking powder dengan bikarbonas. Nemu link ini nih, jadi lebih jelas bedanya. Awalnya sih kirain sama-sama aja.
Kalau ditanya lebih suka mana versi martabak dengan santan atau tanpa santan? jawabnya saya lebih suka tanpa santan. Karena gulanya relatif sedikit dan bisa dikurangi sesuai selera. Untuk isi yang jadi favorit Joe tentunya susu dan keju. Oh ya, kalau Anda tidak mau repot memarut keju, salah satu cara menyiasatinya adalah dengan keju lembar. Kalau kita masukkan ke dalam martabak yang masih panas dan baru diangkat, maka keju lembar tersebut akan mencair dan rasanya lebih sedaaaaap hehehe.
Oke, selamat berkreasi dengan martabak manis 🙂
Leave a Reply